Hai sepi.
Apakah itu rayuanmu yang menggodaku untuk diam?
Hai sepi.
Jangan singgah terlalu lama nanti otakku beku!
Hai sepi.
Aku ingin tetap hangat melangkah berirama.
Hai sepi.
Kamu terkadang bagai ujian yang menghunus kedalam.
Hai sepi.
Kadang juga menjelma menjadi kecepatan cahaya imajinasi, menyebar keluar.
Hai sepi.
Berhentilah dan serukan aku untuk meng-api agar aku terbakar lagi.
Jakarta, 15 Feb 2017 21:17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar