Kamis, 09 November 2017

Pejuang NIP Part 1

Tahun 2017 ini banyak kementrian/instansi pemerintah yang membutuhkan pegawai negri sipil, contohnya Kemenkumham yang membuka lowongan besar-besaran hingga puluhan ribu. Tentu saja, saya tidak akan melewatkan pesta meriah ini. Saya mencoba mendaftar pada salah satunya dengan modal ijazah SLTA. Mengapa saya memilih formasi untuk SLTA mengapa tidak mencari formasi lulusan D3/S1 ? Mari simak jawabannya. Hehehe..


Jadi, setelah saya mendapat informasi dari WhatsApp, saya langsung mengeksekusi ke-valid-an dari informasi tersebut, ternyata lowongan tersebut memang valid. Kemudian saya mendaftar melaui website BKN (Badan Kepegawaian Negara) karena Kemenkumham menggandeng BKN untuk  Seleksi Kemampuan Dasar yang berbasis CAT (Computer Assisted Test). Pada website tersebut dijabarkan seluruh formasi yang dibutuhkan, saya memilah-milih yang mana formasi yang sesuai. Akhirnya, saya memilih formasi lulusan D3 yaitu Keimigrasian. Itu adalah formasi yang saya incar waktu dulu, saya pernah mendaftar di instansi yang sama dan tidak lolos seleksi administrasi. Namun sayang sungguh sayang, Kanwil DKI Jakarta tidak membuka lowongan tersebut, hanya Kanwil Kalimantan dan Papua. Saat saya memilih jabatan tersebut ada peringatan bahwa jika saya tetap mendaftar sudah bisa dipastikan bahwa saya tidak akan lulus seleksi administrasi. Kemudian ada satu instansi yang tingkat kebutuhannya sangat tinggi yaitu kurang lebih 13.000 untuk seluruh Indonesia dengan persyaratan lulusan SLTA sederajat. 
Yap, jika kalian menyimak berita-berita tentang CPNS tentu kalian tahu apa formasi yang 13.000 itu, yaitu sebagai Penjaga Tahanan. Saat melihat formasi itu saya berpikir keras,
"itu pekerjaan apa?" 
"kerjanya bagaimana?" 
"serem banget jadi penjaga tahanan."

Akhirnya saya apply formasi tersebut dengan meninggalkan banyak pertanyaan di kepala saya. Yang saya tahu, pekerjaan tersebut semi militer, karena disebut sebagai Polisi Khusus dan saya cukup pesimis dengan kesehatan mata saya yang menderita mata minus. Kita semua tahu bahwa untuk terjun ke wilayah militer kesehatan mata sangat dibutuhkan. Tapi saya tetap ingin mencoba dan tidak menyiakan kesempatan yang ada. Tanpa ragu saya teruskan apa yang telah saya mulai, menyiapkan berkas untuk dikirim sebagai syarat seleksi administrasi. Setelah periode pendaftaran berakhir, berkas mulai di seleksi dan nama saya terdaftar untuk ikut seleksi selanjutnya. Seleksi selanjutnya adalah pengukuran tinggi badan, pengecekan berkas asli dan pengambilan kartu ujian. Mengapa diminta pengukuran tinggi badan? karena instansi mematok standar tinggi badan untuk calon pegawainya yaitu :
Penjaga Tahanan Pria : 160cm
Penjaga Tahanan Wanita : 155cm

Seleksi selanjutnya berlokasi di LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) daerah Tanjung Barat/Jagakarsa. Saat pengukuran tinggi saya cukup tegang karena saya tahu bahwa tinggi badan saya standar. Setelah diukur ternyata 156,5cm, padahal banyak yang menyangka dan saya sendiripun menduga bahwa tinggi badan saya bisa sekitar 158cm-160cm. Alhamdulillah nyaris tipis. Untuk pengecekan berkas ijazah asli saya cukup confident karena ijazah saya pasti asli dan nila-nilainya juga lumayan tinggi. 
Lega sementara waktu karena kartu untuk mengikuti ujian sudah ditangan dan mulai saat itu saya meyakinkan diri untuk fokus dan serius menjalani tahap demi tahap.
Adapun tahapannya adalah sbb :

Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) dengan bobot 40%
Tes Kesamaptaan dengan bobot 30%
Pengamatan Fisik dan Keterampilan dengan bobot 30%
Bismillah, persiapan melangkah untuk meraih 40%

Semangat!
Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar