Tenggang waktu dari SKD ke Tes Kesamaptaan kurang lebih 3 minggu. Dalam kurun waktu tersebut peserta bisa menyiapkan diri agar fisik kuat. Pada tes ini panitia CPNS Kemenkumham menggandeng Brimob sebagai penguji para peserta. Orang-orang dari Brimob lah yang akan menghitung dan menilai gerakan peserta tes. Disamping itu, hiruk pikuk dunia maya pun bertebaran karena adanya perubahan persyaratan. Awalnya hanya peserta yang lulus PG (Passing Grade) saja yang boleh mengikut tes ke tahap berikutnya. Namun pada tes SKD banyak sekali peserta yang gugur, dan hanya meninggalkan sedikit peserta yang lolos. Contohnya di Jakarta, dari 6000 lebih peserta yang ikut SKD, hanya 500lebih yang lulus. Sedangkan kuota untuk penjaga tahanan 598 orang (489 Pria, 109 Wanita). Adapun ketentuan dari panitia untuk pelaksaan Tes SKB, yaitu jumlah peserta maksimal 3 kali formasi yang dibutuhkan.
Jadi, 489 x 3 = 1494
109 x 3 = 327
Itulah kuota yang harus dipenuhi, maka dari dari itu ditentukan sistem perangkingan bagi yang nilai SKD tinggi namun tidak passing grade karena ada poin yang kurang. Kebijakan ini menjadi trending topic karena bersitegang antara peserta PG dan Non PG. Saya memandang situasi ini bukan hal yang tidak adil. Ini justru membuat persaingan semakin kompetitif dan tentunya yang lulus PG harus lebih percaya diri bahwa selain lulus SKD juga punya kemampuan fisik yg baik, bukan malah takut kesalip sama yang Non PG. 😀
Dan bagi peserta Non PG karena sudah diberi kesempatan, mau tidak mau harus lebih maksimal untuk megikuti tes berikutnya.
Menurut saya hal ini justru membuat pesta kompetisi ini semakin meriah.
Tes Kesamaptaan itu adalah tes kesiapan jasmani, tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan fisik, kekuatan otot dan kesehatan jantung.
Pada saat pengumuman tidak dijelaskan secara gamblang apa saja yang akan diuji. Peserta harus inisiatif untuk mencari info tentang Tes Kesamaptaan. Saya sendiri berselancar di twitter, youtube dan blog untuk mencari tau apa saja yang diujikan. Serempak hasilnya sama, tes kesamaptaan terdiri dari :
Kesamaptaan A :
Lari selama 12 menit dengan jarak 1200m
Kesamaptaan B :
Sit Up 30 kali selama 1 menit
Push Up 30 kali selama 1 menit
Pull Up (Untuk Pria) 10 kali selama 1 menit
Chinning (Untuk Wanita) 30 kali selama 1 menit
Shuttle Run (lari membentuk angka 8 dengan jarak 10 meter) sebanyak 3 atau 6 putaran
Itulah patokan yang saya dapat
Saya mulai latihan sejak pengumuman jadwal SKB (Seleksi Kemampuan Bidang) yang berupa Tes Kesamaptaan dan Pengamatan Fisik dan Keterampilan. Dua tes tersebut memiliki jeda waktu, jadi peserta bisa fokus untuk tes kesamaptaan terlebih dahulu. Saya latihan setiap hari, untuk lari 12 menit saya lakukan 2 hari lari, 1 hari libur. Sit up dan push up saya latihan 2 kali sehari ( kayak minum obat, hehehe)
Pertama kali melakukan situ up dan push up otot saya sakit dan dalam hitungan kesepuluh saya sudah menyerah, maklum saya jarang melakukan hal itu. Tapi karena latihan terus menerus lama-lama terbiasa dan bisa mencapai hitungan 30 dalam semenit. Oiya untuk push up pria dan wanita itu beda ya. Untuk mengetahui perbedaannya silakan cek di youtube. Jujur kalo push up pria, 1 kali aja saya sudah tepar. 😁
Untuk bagian chining (pull up untuk wanita) dan shuttle run saya tidak latihan, karena chining butuh tiang besi dan itu sulit ditemukan. Sedangkan shuttle run saya hanya latihan 2 kali.
Saat latihan lari 12 menit, dan paling maksimal saya bisa lari sepanjang 1600meter. Saya berlatih untuk mengatur nafas saat lari agar perut tidak keram dan strategi kecepatan saat berlari. Jadi 5 menit pertama slow motion. 5 menit kedua kecepatan sedang. 2 menit terakhir sprint. Hehehe..
Kemudian pada saat H-2 dari jadwal tes, saya melihat nilai-nilai peserta tes pria yang sudah beredar. Nilai langsung di share pada malam hari setelah peserta tes. Wow, kok nilainya pada kecil-kecil ya, dan ternyata sistem penilaian memakai standar nilai Tes Polri.
Oh my God! selama ini hanya latihan biasa-biasa aja. Bahkan lari 1200, sit up 30 kali, push up 30 kali, chining 30 kali, shuttle run 20 detik itu cuma dapet nilai minimal kurang malah 😥
Berikut sistem penilaiannya :
H-2 tes saya sudah tidak latihan apa-apa karena takut otot tegang saat tes. Plus, saya haid 😨 Saya bersyukur hari pertama haid bukan hari tes, tidak kebayang hasilnya kalau saya tes kesamaptaan saat haid hari pertama, pasti nilainya anjlok.
Jadi sudahlah, semoga pas tes bisa maksimal, sehat dan kuat.
Saya mencoba memotivasi diri sendiri bahwa saya bisa lebih kuat dan cepat dari latihan yang sudah-sudah, saya mencoba untuk tidak down. Tapi saat malam hari menjelang tes, kepala saya pusing, leher saya tegang karena terlalu cemas mungkin. Saya mencoba tidur cepat agar mereda. Alhamdulillah pagi hari saya lebih segar. Karena jadwal tes pagi hari dan jarak lumayan jauh, yaitu di Markas Brimob Kelapa Dua, Depok. Saya berangkat pukul 4 pagi. Semua yang tes akan dibagi ke beberapa kelompok. Tes dimulai sekitar jam 7. Kelompok saya mendapat giliran ke-5, itu artinya hari sudah mulai siang matahari mulai menyegat.
Saat lari 12 menit, pada 3 menit terakhir saya bagaikan lari tanpa bernafas loh.😁 Kaki masih kuat tapi nafas sudah habis. Saya mencoba kebut pada menit terakhir dan hasilnya hanya mencapai 4,5 putaran x 400 meter padahal target saya 5-6 putaran 😁
Jadi total jarak lari 12 menit : 1820 meter
(diluar dugaan, padahal setiap latihan maksimal 1600m)
Suasana di stadion Brimob Kelapa Dua. Semangat Mas-nya untuk mengejar masa depan :) |
Kesamaptaan B :
Sit Up 40 kali/menit
Push Up 37 kali/menit
Chining 63 kali/menit
Shuttle Run 20:59 detik
Pada saat tes, peserta diberikan lembar penilaian yang di pegang oleh penguji saat tes. Jadi, setelah penguji mengisi total gerakan/jumlah putaran lari, peserta menandatangani lembaran tersebut sehingga lembaran tersebut sah karena disaksikan oleh kedua belah pihak.
Kemudian lembaran tersebut diinput dan hasil langsung terbit pada sore/malam hari. Namun sayang, banyak terjadi kekeliruan saat penginputan nilai. Saya termasuk, jumlah push up saya yang harusnya 37 menjadi 35.
Berikut nilai samapta saya, ada di urutan 54
Alhamdulillah predikatnya cukup, walaupun nyaris mendapat predikat baik.
Selesai Tes. Coba tebak dimana saya? :p |
Setelah tes saya pikir badan saya tidak akan terlalu kaku karena saya latihan setiap hari. Tapi ternyata tangan dan kaki saya ngilu sengilu-ngilunya bagaikan naik 2 gunung sekaligus untuk seorang pemula. 😂 (karena saya sudah rasakan gimana pegelnya saat naik gunung untuk pertama kalinya wkwk) Mantap kan?
Tangan saya nyeri saat mencoba meluruskan, 1 minggu kemudian barulah pulih.
Akhirnya selesai juga tes melelahkan ini. Saya sudah tidak perlu bangun terlalu pagi untuk jogging setiap hari 😂 cukup seminggu sekali aja joggingnya.
Next step, tes PFK 😌
Tes jenis apa itu ya 😂
Tidak ada komentar:
Posting Komentar